Palangkaraya 7 agustus 2016
Tak Perlu Menungguku
Teruntuk bapak BJ.
Habibie dan ibu Ainun Habibie
Alam membujuk
Ujarnya kita di pisah ruang dan waktu
“iya” apakah itu realitas yang tertanam di benakmu?
Hampa tak bernyawa..
Hatimu...
Terkulaikah engkau?
Lemah kini
Terpedaya dimensi penginderaan yang rapuh?
Janganlah risau wahai kekasih
Ku terima selalu salam rindumu
Berbalut doa sang angin merona
Tak sadarkah engkau?
Akulah angin itu..
Nafasmu wahai kekasih
Masih belum sadarkah engkau
Aku adalah engkau
Bukankah baru saja kau pijakkan
Kakimu di atas langkahku
Masih seperti dulu bukan?
Kau hargai aku
Akulah tanah
Akulah pusara
Lekat denganmu
Akulah ragamu
Ku pertegas lagi...
Kita tak pernah berjauhan
Kita masih sering bertemu
Bercengkrama riang
Selalu kau tinggalkan surat cinta untukku
Romantisme...
Indah bercahaya
Ruh mu mewangi namaku